Lumenus.id – Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) pada beberapa waktu lalu meninggalkan dampak besar bagi kesehatan masyarakat. Salah satu risiko kesehatan yang meningkat pasca-banjir adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Banjir, yang membawa dampak buruk terhadap kebersihan lingkungan, dapat memperburuk kondisi ini, terutama di daerah yang terkena dampak banjir parah.
Apa Itu ISPA?
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah istilah medis yang mencakup berbagai jenis infeksi pada saluran pernapasan atas maupun bawah. Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menyerang sistem pernapasan. Gejala ISPA dapat bervariasi, mulai dari batuk ringan hingga gangguan pernapasan berat, tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahan kondisi pasien.
Gejala ISPA yang Harus Diwaspadai
Setelah banjir, banyak orang yang berisiko lebih tinggi terkena ISPA, terutama karena kondisi lingkungan yang lembab dan tercemar. Beberapa gejala ISPA yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:
- Batuk dan Pilek
Batuk dan pilek adalah gejala umum dari ISPA yang sering terjadi setelah banjir. Air banjir yang tercemar sering membawa virus, bakteri, dan partikel asing yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Batuk kering atau berdahak serta hidung tersumbat adalah gejala awal yang sering muncul. - Sesak Napas atau Napas Cepat
Sesak napas atau perasaan sesak di dada bisa menjadi tanda infeksi saluran pernapasan yang lebih serius, terutama jika disertai dengan demam. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera karena bisa menunjukkan adanya infeksi pada saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia. - Demam Tinggi
Demam merupakan gejala umum dari berbagai infeksi. Ketika tubuh berusaha melawan infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, suhu tubuh bisa meningkat. Jika demam terjadi lebih dari dua hari atau sangat tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. - Sakit Tenggorokan
Tenggorokan yang gatal, sakit, atau radang bisa menjadi gejala awal dari infeksi saluran pernapasan atas. Sakit tenggorokan sering kali disertai dengan batuk dan pilek. Jika rasa sakitnya berlangsung lebih lama atau semakin parah, bisa jadi ini merupakan tanda infeksi yang lebih serius. - Kelelahan yang Berlebihan
Setelah terpapar lingkungan yang lembab dan kotor akibat banjir, tubuh bisa merasa lebih lelah dari biasanya. Kelelahan ini bisa disertai dengan gejala ISPA lainnya seperti batuk, demam, dan sakit tenggorokan. Kelelahan yang berlangsung terus-menerus bisa mengindikasikan adanya infeksi yang harus segera diobati. - Napasan Berbunyi atau Wheezing
Pada beberapa orang, ISPA dapat menyebabkan napas berbunyi atau wheezing, yaitu suara napas yang terdengar seperti desisan. Ini biasanya terjadi akibat peradangan pada saluran pernapasan, yang menyebabkan saluran udara menyempit dan menghalangi aliran udara. Wheezing perlu segera ditangani oleh tenaga medis.
Faktor Risiko ISPA Pasca Banjir
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ISPA pasca-banjir, antara lain:
- Kebersihan yang Buruk: Banjir dapat mencemari lingkungan dengan sampah, limbah, dan kuman. Lingkungan yang lembab dan kotor memudahkan perkembangan mikroorganisme penyebab infeksi.
- Paparan Air Banjir: Berinteraksi langsung dengan air banjir yang tercemar dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan.
- Penyakit yang Menurun Imunitasnya: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak, orang lanjut usia, atau penderita penyakit kronis, lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.
- Kepadatan Penduduk: Pasca-banjir, seringkali masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang padat dan kurang ventilasi, meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Cara Mencegah ISPA Pasca Banjir
Untuk mengurangi risiko terkena ISPA pasca-banjir, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Menjaga Kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun, hindari menyentuh wajah, dan pastikan lingkungan sekitar tetap bersih.
- Menghindari Kontak dengan Air Banjir: Usahakan untuk tidak kontak langsung dengan air banjir, dan pastikan area tempat tinggal dijaga dari genangan air yang bisa mencemari.
- Menggunakan Masker: Memakai masker dapat membantu melindungi saluran pernapasan dari debu dan partikel yang dapat memicu infeksi.
- Menjaga Kesehatan Tubuh: Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan cukup minum untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Kesimpulan
Banjir Jabodetabek memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, khususnya terkait dengan meningkatnya risiko ISPA. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala ISPA dan segera melakukan pengobatan jika diperlukan. Pencegahan yang tepat, seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan air banjir, bisa sangat membantu dalam mengurangi risiko penyakit ini. Jika gejala ISPA terjadi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.